Rabu, 23 November 2016

KUE BALOK

*Kue Balok

 
Hasil gambar untuk kue balok picture

 Kue balok adalah salah satu makanan khas dari daerah garut,jika agan berkunjung ke Garut tak lengkap rasanya kalau belum menikmati kue yang satu ini,di pastikan akan tersedak karena memakan kue yang ini ada cara tersendiri yaitu dengan makan sambil minum air kopi untuk mendorong kue tersebut.


Terdapat berbagai macam varian rasa dari mulai rasa original,coklat,vanila,pandan,kopyor,dll bisa di request sesuai selera pribadi jika kalian ingin membuatnya sendiri sangat mudah ingn tahu caranya searching di google


Bahan-Bahan Yang diperlukan Kue Balok :

    500 gr terigu
    ½ kg telur
    ½ kg gula pasir
    Margarine sesuai selera atau secukupnya (sekitar 1 sdm)
    1 buah susu sachet
    2 buah soda kue
    2 buah vanili bubuk

Cara Membuat Kue Balok :

    Siapkan wadah atau baskom, lalu masukkan gula pasir, dan telur. Kocok hingga rata hingga telur berbuih-buih putih.
    Tambahkan margarine sekitar 1 sdm, kocok lagi hingga rata.
    Masukka terigu, aduk lagi hingga rata.
    Tambahkan soda kue, vanili, dan susu sachet, aduk hingga merata.
    Setelah itu, tambahkan sedikit air namun jangan sampai terlalu encer, jangan juga terlalu kental.
    Siapkan cetakan kue balok, lalu tuangkan dan panaskan hingga matang.
    Kue balok siap disajikan.
    Untuk mengetahui kue balok anda sudah matang atau belum, adalah pada permukaannya yang mengembang atau mengembung dan terlihat adonannya sudah matang atau tidak kental seperti adonan sebelum dipanaskan.

DOROKDOK

*Dorokdok 



Hasil gambar untuk DOROKDOK



Cara Membuatnya : 
  • Cuci bersih kulit sapi yang telah dipersiapkan dan rendam dalam air kapur selama 2 Hari.
  • Kedua kerok bulu-bulunya dengan pisau
  • Jemur kulit yang telah dibersihkan bulu-bulunya dengan cara membentangkanya.
  • Jika sudah kering, potong ukurankulit sesuai dengan selera kita, kemudian sisihkan
  • Haluskan bumbu-bumbu yang telah dipersiapkan tadi seperti : bawang putih, gula dan garam. Buat bumbu yang telah dihaluskan untuk merebus potongan kulit tadi.
  • Biarkan sampa matang (Transparan) dan meresap bumbu-bumbunya, lalu tiriskan
  • Kemudian jemur kembali sampai kering
  • Setelah kering, berarti sudah siap untuk digoreng.
  • Penggorengan pertama dengan api yang tidak terlalu besar, sampai kerupuk mekar, lalu tiriskan
  • Nah baru dipenggorengan yang kedua dengan api yang besar dengan minyak goreng yang mendidih dan bergejolak. Biarkan sampai mekar, angkat dan tiriskan.
  • Dorokdok siap untuk dinikmati.


Selasa, 22 November 2016

EMPLOD


* EMPLOD

(Emplod Singkong)

Emplod adalah makanan yang berasal dari singkong kukus yang ditumbuk halus. Dicampur dengan parutan kelapa. Dibentuk segi empat pipih. Lalu digoreng sampai kulit luarnya renyah dan kering. Tebalnya sekitar satu cm. Panjang 8 cm. Lebar 4 cm. Ada juga yang membentuknya menjadi jajaran genjang. Tergantung kreatifitas pembuatnya. Bentuknya memang cukup besar untuk ukuran cemilan. Makanya seringkali Emplod diidentikkan dengan penganan untuk sarapan pagi di daerah kami, Tanjungsari, Sumedang. Makan dua atau tiga buah saja perut rasanya sudah kenyang. Ditambah segelas teh hangat, atau secangkir kopi tubruk. Lengkaplah sudah sarapan pagi. Perut menjadi tahan lapar sampai acara makan siang menjelang.
Bentuknya memang jauh berbeda dengan Emplod dari daerah Garut yang lebih terkenal dengan Endog Lewo. Meski nama dan bahannya sama, namun wujudnya berlainan. Emplod dari Garut lebih mirip kue sus kering. Tidak mengenyangkan karena sejenis snack.
Sejarah pasti Emplod sendiri tak pernah ada yang tahu. Namun banyak orang tua dulu mengatakan bahwa Emplod mulai dikenal dalam khasanah kuliner orang Tanjungsari saat perang kemerdekaan. Saat itu merupakan masa-masa paceklik. Penduduk jarang ada yang punya beras. Bercocok tanam menjadi ala kadarnya saja karena tak pernah punya waktu tenang untuk berada di sawah atau ladang. Sedangkan tanaman padi membutuhkan ketelatenan tinggi agar menghasilkan panen yang melimpah. Jalan satu-satunya adalah menanam singkong yang tak begitu ribet mengurusnya.
Penduduk setiap hari makan singkong. Dibeuleum-Diseupan, Dibeuleum-diseupan (istilah sundanya dibakar dan dikukus ). Lama-lama bosan juga makan singkong dengan cara seperti itu. Maka timbullah beragam inovasi makanan. Dari mulai Getuk, Kicimpring, Katimus, Cret-eh, Awug oyek sampai Emplod.
- See more at: http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/EMPLOD-SEDERHANA-TAPI-MENGENYANGKAN#sthash.zW6o72vq.dpuf
Emplod adalah makanan yang berasal dari singkong kukus yang ditumbuk halus. Dicampur dengan parutan kelapa. Dibentuk segi empat pipih. Lalu digoreng sampai kulit luarnya renyah dan kering. Tebalnya sekitar satu cm. Panjang 8 cm. Lebar 4 cm. Ada juga yang membentuknya menjadi jajaran genjang. Tergantung kreatifitas pembuatnya. Bentuknya memang cukup besar untuk ukuran cemilan. Makanya seringkali Emplod diidentikkan dengan penganan untuk sarapan pagi di daerah kami, Tanjungsari, Sumedang. Makan dua atau tiga buah saja perut rasanya sudah kenyang. Ditambah segelas teh hangat, atau secangkir kopi tubruk. Lengkaplah sudah sarapan pagi. Perut menjadi tahan lapar sampai acara makan siang menjelang.
Bentuknya memang jauh berbeda dengan Emplod dari daerah Garut yang lebih terkenal dengan Endog Lewo. Meski nama dan bahannya sama, namun wujudnya berlainan. Emplod dari Garut lebih mirip kue sus kering. Tidak mengenyangkan karena sejenis snack.
Sejarah pasti Emplod sendiri tak pernah ada yang tahu. Namun banyak orang tua dulu mengatakan bahwa Emplod mulai dikenal dalam khasanah kuliner orang Tanjungsari saat perang kemerdekaan. Saat itu merupakan masa-masa paceklik. Penduduk jarang ada yang punya beras. Bercocok tanam menjadi ala kadarnya saja karena tak pernah punya waktu tenang untuk berada di sawah atau ladang. Sedangkan tanaman padi membutuhkan ketelatenan tinggi agar menghasilkan panen yang melimpah. Jalan satu-satunya adalah menanam singkong yang tak begitu ribet mengurusnya.
Penduduk setiap hari makan singkong. Dibeuleum-Diseupan, Dibeuleum-diseupan (istilah sundanya dibakar dan dikukus ). Lama-lama bosan juga makan singkong dengan cara seperti itu. Maka timbullah beragam inovasi makanan. Dari mulai Getuk, Kicimpring, Katimus, Cret-eh, Awug oyek sampai Emplod.
- See more at: http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/EMPLOD-SEDERHANA-TAPI-MENGENYANGKAN#sthash.zW6o72vq.dpuf



Emplod : Snack Renyah dari Malangbong
Namanya saja sudah unik, Emplod. Beberapa orang Garut menyebutnya Endog Lewo. Endog artinya telur dan Lewo adalah daerah yang memproduksi makanan ringan ini. Tepatnya di Kp.Cicadas, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kab.Garut.
Terbuat dari singkong, Emplod memiliki rasa yang renyah dan enak. Bentuknya bulat menyerupai telur. Bumbunya pun sederhana. Hanya garam dan bawang putih. Emplod juga ada yang pedas, karena memang orang Indonesia menyukai penganan pedas. Meskipun belum seterkenal dodol dan cemilan khas Garut lainnya, emplod kini sudah merambah diberbagai daerah di Jawa Barat seperti Sumedang dan Bandung.
Emplod sangat cocok menemani waktu luang anda. Ketika menonton TV maupun cemilan ketika anda dalam perjalanan. Cukup dengan Rp. 15.000 anda bisa menikmati cemilan khas Garut dari kecamatan Malangbong ini.
Makanan lokal Emplod alias Endog Lewo ini mampu bertahan selama lebih dari seperempat abad di tengah persaingan aneka ragam makanan ringan. Tentu saja, hehadirannya menambah ragam khazanah kekayaan makanan lokal Garut yang sudah lebih dulu terkenal.

Emplod adalah makanan yang berasal dari singkong kukus yang ditumbuk halus. Dicampur dengan parutan kelapa. Dibentuk segi empat pipih. Lalu digoreng sampai kulit luarnya renyah dan kering. Tebalnya sekitar satu cm. Panjang 8 cm. Lebar 4 cm. Ada juga yang membentuknya menjadi jajaran genjang. Tergantung kreatifitas pembuatnya. Bentuknya memang cukup besar untuk ukuran cemilan. Makanya seringkali Emplod diidentikkan dengan penganan untuk sarapan pagi di daerah kami, Tanjungsari, Sumedang. Makan dua atau tiga buah saja perut rasanya sudah kenyang. Ditambah segelas teh hangat, atau secangkir kopi tubruk. Lengkaplah sudah sarapan pagi. Perut menjadi tahan lapar sampai acara makan siang menjelang.
Bentuknya memang jauh berbeda dengan Emplod dari daerah Garut yang lebih terkenal dengan Endog Lewo. Meski nama dan bahannya sama, namun wujudnya berlainan. Emplod dari Garut lebih mirip kue sus kering. Tidak mengenyangkan karena sejenis snack.
Sejarah pasti Emplod sendiri tak pernah ada yang tahu. Namun banyak orang tua dulu mengatakan bahwa Emplod mulai dikenal dalam khasanah kuliner orang Tanjungsari saat perang kemerdekaan. Saat itu merupakan masa-masa paceklik. Penduduk jarang ada yang punya beras. Bercocok tanam menjadi ala kadarnya saja karena tak pernah punya waktu tenang untuk berada di sawah atau ladang. Sedangkan tanaman padi membutuhkan ketelatenan tinggi agar menghasilkan panen yang melimpah. Jalan satu-satunya adalah menanam singkong yang tak begitu ribet mengurusnya.
Penduduk setiap hari makan singkong. Dibeuleum-Diseupan, Dibeuleum-diseupan (istilah sundanya dibakar dan dikukus ). Lama-lama bosan juga makan singkong dengan cara seperti itu. Maka timbullah beragam inovasi makanan. Dari mulai Getuk, Kicimpring, Katimus, Cret-eh, Awug oyek sampai Emplod.
Emplod memang cukup
- See more at: http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/EMPLOD-SEDERHANA-TAPI-MENGENYANGKAN#sthash.zW6o72vq.dpuf